Konsumsi
pangan protein hewani masyarakat yang relatif rendah membuat para pelaku industri
ayam bergandeng tangan untuk berpromosi bareng dalam Festival Ayam dan Telur
(FAT).
Salah
satu rangkaian acara FAT yang digelar 21 Oktober 2012 pukul 06.30 – 16.00 WIB di
Parkir Timur Senayan, Jakarta itu adalah “Journalist Tour”. Mereka mengajak para
wartawan terutama dari media umum mengikuti talkshow
dan melihat pengolahan ayam mulai dari dipotong hingga menjadi produk olahan di
PT So Good Food Manufacturing di Cikupa, Tangerang, Banten (10/10).
Tujuannya,
melalui media mereka, masyarakat umum memperoleh gambaran proses produksi
olahan ayam yang baik mulai dari peternakan hingga ke meja makan. Masyarakat
juga diharapkan akan lebih mengerti pentingnya gizi dari produk ayam bagi
anak-anaknya.
“Anak-anak
sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan asupan gizi yang cukup, sebab
perbaikan gizi (kalori dan protein) mempunyai andil 50% dalam pertumbuhan negara,”
ucap Achmad Dawami, Ketua Asosiasi Rumah Potong Hewan dan Unggas Indonesia
(ARPHUIN) mengutip pernyataan badan dunia, Unicef, dalam talkshow tersebut.
Mengenai
masih rendahnya konsumsi daging ayam dan telur, Dawami menampik alasan daya
beli sebagai kendala bagi masyarakat untuk membeli. Ia lebih percaya hal itu terjadi karena kurangnya
kesadaran tentang arti penting asupan sumber gizi ini. Pasalnya, ayam dan telur
relatif lebih murah ketimbang harga sebungkus rokok atau pun pulsa telepon
seluler.
Tumbuh Kembang dan Perkembangan Otak
Sementara
itu Muhammad Anshori dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengatakan, daging
dan telur ayam sumber protein bermutu tinggi perlu dikonsumsi anak-anak dan
orang dewasa agar cerdas, sehat, tumbuh secara normal dan produktif. “Asam
amino yang terkandung di dalam daging dan telur bisa berfungsi untuk
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak,” paparnya.
Anshori
menambahkan, sampai sekarang masih banyak pandangan yang salah terkait daging
ayam. Misalnya, daging tersebut tidak sehat, kurang segar, dan mengandung hormon.
Untuk menjamin kesehatan dan ketentraman batin, masyarakat perlu mendapat pemahaman
yang benar tentang itu. “Semua jenis ayam baik karena ayam adalah sumber
protein berkualitas tinggi dan lebih rendah kandungan lemak jenuhnya dibanding
daging merah,” katanya. Daging ayam kaya akan mineral (kalsium, tembaga, zat
besi, fosfor, kalium, dan seng) dan beragam vitamin (vitamin A dan berbagai
vitamin B). Semua kandungan tersebut sangat baik untuk anak-anak
Dari
sisi produsen ayam olahan, Roy Heru Wibowo, Vice President PT So Good Food
Manufacturing (SGFM) menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan protein
dan gizi masyarakat lewat konsumsi ayam. Karena itu, pihaknya membuka diri bagi
masyarakat untuk melakukan kunjungan ke pabrik. “Ini bentuk kepedulian pada generasi
mendatang dan mendukung pemahanam masyarakat tentang ayam sehat, higienis,
halal dan aman,” jelas Roy. Di pabrik SGFM itu wartawan dan masyarakat bisa
menyaksikan proses produksi pangan olahan berbahan baku ayam berlabel Sogood,
seperti nugget, karage, spicy wing, sosis dan
sebagainya.
Tri Mardi Rasa