Kamis, 2 Maret 2023

Indonesia Gelar Teknologi Energi Hijau Terbesar se-Asia Tenggara

Indonesia Gelar Teknologi Energi Hijau Terbesar se-Asia Tenggara

Foto: Sab
Indonesia Siap Membangun Energi Terbarukan

JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) GEM Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk pameran Teknologi Energi Hijau Terbesar se-Asia Tenggara Solartech Indonesia 2023. INALIGHT 2023 and Battery & Energy Storage Indonesia 2023 yang bersamaan dengan pameran Smart Home+loT Indonesia 2023, Cable Indonesia 2023, INATRONICS 2023 dan INAGREENTECH 2023 merupakan sub event dari Smart Energy Indonesia. Dilaksanakan pada 24 Maret 2023 di Expo Kemayoran Jakarta.

 

Pameran bergengsi ini menghadirkan 431 peserta pameran dari 20 negara dengan target dihadiri lebih dari 20,000 pengunjung, pebisnis dan investor dari manca negara dalam 3 hari. Pameran akan dibagikan menjadi beberapa zona seperti Solar Sel/Panel, Mesin dan Bahan Panel Surya, Baterry Energy Storage System, Lampu LED, Internet of Things (IoT), Smart Home. Kabel Listrik, Komponen Elektronik serta Teknologi Ramah Lingkungan lainnya.

 

Baki Lee, Direktur PT GEM Indonesia mengatakan, Indonesia yang memiliki potensi besar energi baru terbarukan, akan dapat menjadi salah satu pemimpin dunia dalam perkembangan teknologi energi hijau untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060. Hal ini terlihat pada Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sebagai upaya untuk mendukung dan mengembangkan program Energi Baru Terbarukan (EBT).

 

Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk mengurangi gas rumah kaca hingga 29% pada tahun 2030. Salah satu pembahasan dan keputuan dalam perhelatan Presidensi G20 adalah mengenai pembiayaan dan investasi di sektor energi hijau. Dimana potensi investasi untuk Energi Baru Terbarukan terbilang cukup besar hingga 2060 mendatang.

 

“Transisi energi untuk sebuah keharusan, dukungan dr perusahaan. Satu teknologi untuk zero emisi. Smart energy, mendukung populer indonesia untuk masa depan,” terangnya, Kamis (2/3).

 

Soegiharto Santoso, Ketua Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) menyebutkan, kegiatan ini merupakan pameran terbesar terkait panel surya, smart home, teknologi lingkungan dan lainnya. APTIKNAS sangat bangga kerja sama pada acara ini. Indonesia memiliki potensi besar dalam teknologi ini untuk menurunkan emisi.

 

Sejak tahun 2011 Kementerian Keuangan berkolaborasi dengan Kementerian ESDM berkomitmen mencapai target bauran energi baru terbarukan yang sudah ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang. Pameran ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam mewujudkan program Net Zero Emission sebelum tahun 2060.

 

“Potensi sangat besar sekali di indonesia. Tim APTIKNAS mendukung dalam kondisi saat ini sangat berdampak dalam bisnis IoT. Salah satu teknologi tersebut bisa bermanfaat banyak karena sistemnya jarak jauh,“ terangnya.

 

Menurut Ketua Asosiasi industri Perlampuan Listrik Indonesia (APERLINDO), Jon Manopo, pameran ini sangat luar biasa. Berbagai macam lampu dari berbagai negara. Pameran ini berguna bagi usaha jasa penunjang tenaga listrik. “Pameran ini tidak bisa terlewatkan, supaya kita bisa mengembangkan khususnya perkembangan teknologi perlampuan,” jelasnya.

 

Selain expo, akan ada serangkaian sesi informatif dan mendidik tentang tren dan teknologi terkini di industri tenaga surya dan energi hijau yang dikemas dalam Smart Energy Indonesia 2023 Forum, yang dihadiri para pakar dan ahli dari pemerintahan, asosiasi dan para peserta pameran. Para pembicara dari Kementerian ESDM, Kemenko Marves, PT. PLN dan APAMSI (Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia), AESI, NBRI akan hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Dimana Smart Energy Indonesia 2023 Forum akan memberikan kontribusi untuk pelaksanaan transisi energi di Indonesia dan di Asia Tenggara.

 

 

Sabrina Yuniawati

 

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain