Selasa, 4 April 2023

Andalkan Vaksin yang Tepat

Andalkan Vaksin yang Tepat

Foto: istock.com
Program vaksinasi flu burung harus mengikuti strain virus yang beredar di lapang

Vaksin homolog hingga vaksin rekombinan siap digunakan untuk mengendalikan serangan AI di Indonesia dan dunia.
 
 
Strain baru virus avian influenza (AI) H5N1 clade 2.3.4.4b dinyatakan muncul di Indonesia melalui konfirmasi PCR dan sekuensing genom pada Juni 2022. Hingga kini belum ada regulasi pemerintah untuk membuat vaksin baru sebagai bentuk upaya pengendalikan penyebarannya. Seperti apa vaksin yang tepat?
 
 
Harus Update
 
Menurut OFFLU (gabungan tim ahli FAO/WOAH pada influenza hewan), semua program vaksinasi AI harus diikuti dengan program surveilan yang relevan secara epidemiologi untuk memeriksa kemunculan varian dari strain yang sudah ditetapkan sebagai vaksin.
 
Efikasi strain vaksin AI harus diikuti terus-menerus dan setiap 2-3 tahun dilihat apakah terjadi mutasi dan perubahan yang menyebabkan mutasi titik (antigenic drift) atau mutasi fragmen (antigenetic drift).
 
Hanya vaksin berkualitas tinggi dan ampuh saja yang boleh dilisensikan dan digunakan dalam program kontrol AI. Karena itulah, pengendalian AI clade 2.3.4.4b tidak serta-merta bisa langsung memakai vaksin yang ada di lapang saat ini.
 
Teguh Y. Prajitno, President Director Strategic Business Unit Animal Health and Livestock Equipment (AHLEA), PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. mengingatkan, pemerintah agar tidak telat mengambil langkah memperbaharui vaksin sesuai strain virus yang beredar.
 
”Jangan sampai pemerintah itu telat ambil keputusan untuk update (memperbaharui). Misalnya virus ini sudah nyebar ke pulau-pulau lain seperti Pulau Jawa, pasti banyak kasusnya. Vaksin 2.3.2.1c yang kami kembangkan untuk mengontrol virus bebek yang masuk tahun 2012 ini tentunya sudah tidak sesuai. Jadi memang harus di-update,” ulasnya.
 
Ketika vaksin 2.3.2.1c ditantang clade 2.3.4.4b, tingkat proteksinya hanya 80% pada ayam specific pathogen free (SPF). ”Tapi ini kembali lagi, ini di SPF chicken. Jadi, ini nggak bisa kita pakai di lapangan. Ini akan terjadi disaster (bencana)!” ia mewanti-wanti. Vaksin 2.3.2.1c tidak bisa dipakai di lapang karena efektivitasnya akan turun menjadi 50% di ayam komersial sehingga vaksinnya tidak efektif. Pasalnya, ada banyak sekali faktor yang berpengaruh pada ayam komersial, misalnya faktor manajemen dan lingkungan.
 
 
 
 
 
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 346 terbit April 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain