Selasa, 4 April 2023

Kendalikan AI Sejak di Kandang

Kendalikan AI Sejak di Kandang

Foto: Windi Listianingsih
Nutrisi pakan yang mengandung asam amino bisa membentuk sistem imun yang baik

Antisipasi dan pengendalian AI dimulai dari biosekuriti dan diperkuat dengan menjaga imunitas ayam.
 
 
Teguh Y. Prajitno menjelaskan, biosekuriti menjadi kunci untuk mencegah penyakit. Khususnya dalam mencegah infeksi avian influenza (AI), tidak bisa hanya mengandalkan vaksin. ”Pilar ini taruh di depan, kita harus bicara biosekuriti,” ujar President Director Strategic Business Unit Animal Health and Livestock Equipment (AHLEA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. itu. Bagaimana penerapan biosekuriti praktis yang tepat di kandang?
 
 
Biosekuriti Praktis
 
Teguh menjelaskan, biosekuriti terdiri dari banyak konsep dan aplikasinya di lapang harus dibedakan sesuai level, lokasi, dan sektornya masing-masing. Seperti di peternakan broiler, tidak bisa terlalu sering disemprot karena biayanya terlalu mahal. ”Jadi, kita harus sesuaikan. Harus ada practical biosecurity. Kita harus tahu bahwa di setiap lokasi nggak bisa sama,” ulasnya kepada AGRINA.
 
Lokasi peternakan ayam di daerah persawahan yang banyak bebek misalnya, harus dijaga jangan sampai bebek bisa masuk. Peternakan di dekat aliran sungai yang airnya berpotensi meluap masuk, juga menjadi bagian biosekuriti yang harus diperhatikan. ”Percuma kita bilang orang mandi tapi nggak bisa kontrol air masuk. Tapi, kita bikin drainase air harus gimana,” lanjutnya.
 
Menurut Teguh, setiap peternakan itu unik dan punya hal-hal spesifik yang harus diperhatikan. ”Jadi, jangan langsung bilang mandi sama spray, disinfektan, bukan itu. Biasanya faktor lain-lain, kayak air (meluap) itu,” lanjutnya.
 
Setelah biosekuriti, saran Teguh, perhatikan manajemen kandang dan kenyamanan ayam untuk berproduksi. Pasalnya, ayam yang tidak nyaman lebih rentan terhadap serangan penyakit. ”Dan baru ketiga, kita meningkatkan resistensi spesifik dengan menggunakan vaksin yang cocok. Jadi, kita naikkan pressure (tekanan) imunitasnya dengan menggunakan vaksin dan ketika dia terkena (AI), shedding (penyebaran virus)-nya akan berkurang,” ucapnya.
 
Doktor bidang Biologi Molekuler lulusan RWTH Aachen University, Jerman itu menyarankan peternak untuk segera melapor ke pemerintah atau penyuluh swasta (technical service) terdekat jika terjadi serangan AI agar penyakit ini bisa segera diisolasi.
 
Peternak juga harus menjalin komunikasi dengan perusahaan pembibitan dan obat hewan dalam mengatasi penyebaran AI. ”Jangan sampai peternak hanya cari yang murah. Dia harus bisa melihat mana perusahaan yang berbasis riset. Peternak itu harus bisa melihat mana yang memberikan solusi. Pada intinya, mereka harus benar-benar kirim sampel ke institusi yang memanfaatkan ini virusnya,” ujarnya.

 
 
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 346 terbit April 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain