Minggu, 10 Maret 2024

Demak Panen Raya Padi 48.791 Hektar, Harga Gabah Turun

Demak Panen Raya Padi 48.791 Hektar, Harga Gabah Turun

Foto: Kementerian Pertanian RI
Ilustrasi panen padi

Demak (AGRINA-ONLINE.COM) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Demak yang terus mengawal jalannya pertanian di wilayah mereka dengn baik.
 
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sektor pertanian beras harus menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan pangan di wilayah.
 
"Alhamdulillah ini berjalan sesuai dengan arahan pak Mentan, untuk fokus memantau perkembangan tanaman pertanian padi di wilayah," kata dia.
 
Suwandi memaparkan, di Kabupaten Demak, pemerintah setempat sudah berhasil mengawal dan memastikan pertanian padi berjalan dengan baik.
 
"Di Demak, para petani berhasil memanen padi di lahan puluhan ribu hektare atau sekitar 560.000 ton gabah kering. Meski sedikit terkendala panen di awal masa panen karena banjir," jelas Suwandi.
 
Suwandi menambahkan, saat musibah terkena banjir di Demak, Grobogan dan Kudus beberapa waktu lalu sesuai petunjuk bapak menteri sudah dikirim combine harvester 10 unit di Demak, 10 unit di Grobogan dan 5 unit di Kudus dikelola sebagai brigade panen.
 
Ia menilai, progres masa panen yang sedang dilakukan oleh para petani di Kabupaten Demak, akan membantu menekan tingginya harga beras daerah tersebut.
 
"Ini tentu akan menstabilisasi harga beras di wilayah dan juga membantu kebutuhan pangan secara nasional," papar dia.
 
Secara nasional pada Maret-April ini panen raya sesuai data BPS dengan potensi hasil 8,5 juta ton beras. " ini menjadi momentum baik untuk diserap dan sebagian dijadikan stok, langkah antisipasi telah dilakukan penanganan panen dan pasca panen di saat musim hujan dan gerakkan setelah dipanen untuk segera diolah tanah dan ditanami lagi guna mengejar air," harap Suwandi.
 
Sementara itu, Bupati Demak Eisti'anah mengungkapkan bahwa luas lahan tanaman padi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang dipanen mencapai 19.710 hektar.
 
Atau setara 40,39 persen dari total lahan tanaman padi seluas 48.791 hektar hingga bulan Maret ini.
 
"Dari 40,39 persen luas lahan yang dipanen jumlah produksinya berkisar 151.000 ton gabah kering panen," kata dia.
 
Ia memperkirakan semua lahan tanaman padi di Kabupaten Demak selesai dipanen pada bulan April 2024. Jika semua lahan tanaman padi seluas 48.791 hektar pada musim tanam pertama ini dipanen, maka total produksinya berkisar 560.000 ton gabah kering panen.
 
Dampak banjir yang terjadi pada bulan Februari 2024, kata dia, memang sangat berdampak karena tercatat 3.280 hektar tanaman padi siap panen mengalami puso.
 
"Padahal, ada yang mau dipanen dalam waktu sepekan, namun tergenang banjir," ujar bupati.
 
Meskipun demikian, Eisti'anah optimistis bahwa total produksi beras di Kabupaten Demak pada tahun 2024 tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Demak. Karena selama ini, Kabupaten Demak selalu surplus beras.
 
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan menambahkan bahwa musim panen tanaman padi diperkirakan akan berakhir pada April 2024.
 
Hal itu, kata dia, disebabkan karena terdapat beberapa kecamatan yang tanamannya mundur dari jadwal, dari rencana November 2023, mundur menjadi Desember 2023 dan ada yang baru mulai Januari 2024.
 
"Mudah-mudahan saat dipanen tidak ada serangan hama, sehingga petani tidak mengalami kerugian karena harga jual gabahnya saat ini juga mulai turun," ujarnya.
 
Ia berdoa semoga harga jual gabah kering panen tidak turun lagi, karena pekan ini harga jualnya sudah turun dari sebelumnya mencapai Rp8.400 per kilogram, kini menjadi Rp7 ribuan per kilogram.
 
 
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain