Selasa, 5 Pebruari 2019

Rohlini Halim, Analogi yang Memudahkan

Rohlini Halim, Analogi yang Memudahkan

Foto: windi listianingsih
Rohlini Halim

Memberikan pengetahuan tentang hara tanah kepada petani tak selalu mudah. Tapi Rohlini Halim punya cara tersendiri. Saat di lapangan bertemu petani sekaligus penampung kacang tanah, Lin, sapaannya, melihat kualitas produksi kacangnya bagus sehingga laku dijual ke pabrik kacang Dua Kelinci. 
 
 
“Bapak, gimana cara tanamnya? Dia jawab, saya pakai pupuk kandang. Pupuk kandang itu saya simpan dulu. Supaya cacing dan binatang-binatang di dalamnya mati, saya kasih kapur,” cerita Lin.
 
 
Manajer Pemasaran PT MM Agro Buana, produsen pupuk organik, itu menjelaskan mengapa polong kacangnya bisa gede-gede dan penuh. “Bapak menggunakan kapur untuk membunuh binatang, tapi secara tidak langsung juga memberikan makanan untuk tanaman kacang tanahnya. O begitu Bu. Kalau gitu, saya akan minta petani-petani lain juga memberikan kapur,” ungkapnya menirukan si petani. 
 
 
Doktor jebolan Asian Institute of Technology, Thailand, ini, menganalogikan varietas unggul seperti orang bongsor yang perlu makanan banyak. Tapi nasi saja tidak cukup, perlu lauk. “Saya ngajari petani menyediakan lauknya, yaitu unsur-unsur mikro. Nggak usah mikir, dari kompos saja. Gali lubang masukin daun-daunan yang banyak di sekitarnya,” kata dia sembari menambahkan perlunya penyuluh mendapatkan pelatihan cara berkomunikasi yang mudah dengan petani. 
Peni Sari Palupi, Windi Listianingsih
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain