Selasa, 16 Nopember 2021

Panen Berkelanjutan di Musim Penghujan

Panen Berkelanjutan di Musim Penghujan

Foto: DOK. PRIBADI
Muhammad Arief, mengurangi dosis pakan

Menyediakan lingkungan yang baik mengurangi efek negatif serangan penyakit.

 

Pepatah mengatakan “Banyak Jalan Menuju Roma”. Begitupun budidaya udang, banyak jalan menuju sukses panen berkelanjutan di musim penghujan. Bagaimana caranya?

 

Kenali Cara Makan

Wayan Agus Edhy, Konsultan Akuakultur menguraikan, manajemen pakan sangat penting karena berpengaruh pada kualitas air tambak dan kehadiran penyakit. Efisiensi pemberian dan penggunaan pakan bisa menyebabkan kualitas air tambak jadi lebih bagus sehingga memberikan pertumbuhan yang baik bagi udang dan nilai konversi pakan (FCR) lebih rendah. “Karena udang vaname bersifat continus feeder dan makan sangat lambat maka sangat penting diperhatikan sistem pemberian pakannya,” katanya.

 

Beberapa cara pemberian pakan saat musim hujan yaitu porsinya dikurangi, diberi pakan penuh setelah hujan berhenti, dan diberi pakan separuh prosi setelah hujan berhenti. Menurut Wayan, yang perlu diperhatikan saat musim dingin adalah suhu pagi hari. Pada suhu 24˚ C udang perlu waktu 50-55 menit untuk memenuhi ususnya. “Bila pagi hari suhu 23-25˚ C, disarankan menggeser pakan pagi ke siang hari sehingga mencegah akumulasi bahan organik akibat pakan yang tak termakan pada jam pakan pagi,” terangnya.

 

Meski nafsu makan turun, Rudi Kusharyanto, Pembina Kawasan Vaname (Kavas)PT Suri Tani Pemuka menyarankan, tetap ikuti kemauan makan udang dengan cekanco. “Karena di masa ini sebenarnya udang masih bisa dipacu pertumbuhannya dan di masa inilah kita bisa melihat berapa kira-kira SR (survival rate) udang di kolam dengan melihat konsumsi pakan udang perhari,” tuturnya.

 

Selama musim basah,Muhammad Arief, petambak udang di Lampung melakukan trik mengurangi dosis pakan dengan kandungan protein tetap 34%-36%.“Saya tidak mengejar pertumbuhan.Yang penting udang bebas penyakit. Dengan begitu masa pembesaran udang bisa sampai 120 hari dengan panen ukuran 38-40,” akunya.

 

Taufik Hidayat, anggota Forum Komunikasi Praktisi Akuakultur (FKPA) Wilayah Pesisir Barat Lampung menggunakan pakan protein tinggi 36%-38% di awal budidaya buat memacu pertumbuhan. Tahap selanjutnya dengan pakan protein rendah 30%-33% untuk menjaga kualitas air dan menekan biaya.

 

Januar Pribadi, Aquaculture Technology Development PT Grobes Indomakmur mengingatkan pentingnya memberi pakan protein tinggi, 36%-40% sejak awal. Karena kebutuhan protein pakan udang 36%maka cukup mengosongkan pakan tanpa harus memberi apapun saat ada masalah. “Budidayanya lebih simpel dan efisien. Jadi, energi nggak terpakai hanya untuk tumbuh tapi untuk antistres juga terpenuhi. Itu penting,” cetus pria yang bisa mendapat FCR 0,85 pada udang umur 60 hari (day of culture, DOC). 

 

 

 

 

Naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 329 terbit November 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain