Minggu, 7 Juli 2019

JAPFA Terus Berefisiensi dan Berekspansi

JAPFA Terus Berefisiensi dan Berekspansi

Foto: Try Surya Anditya
Berkontribusi 87%, divisi perunggasan masih yang utama

Emiten berkode JPFA menyiapkan Rp3 triliun untuk membangun fasilitas penunjang usaha.
 
Terlepas dari kondisi industri perunggasan yang sangat dinamis pada 2018, kinerja salah satu perusahaan agribisnis terintegrasi di dalam negeri, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JAPFA) masih baik. Hal ini tercermin saat public expose di Jakarta belum lama ini.
 
Kepala Divisi Keuangan Korporasi JAPFA, Putut Djagiri berujar, perseroan terus melakukan efisiensi dalam proses produksi ataupun internal operasional.
 
Sementara itu, masih rendahnya tingkat konsumsi daging sapi, daging ayam, dan ikan di Indonesia membuat peluang usaha ke depan masih terbuka lebar.
 
Putut meyakini prospek jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan perseroan pada masa-masa mendatang akan terus positif.
 
 
Lini Bisnis Utama
 
Tiga lini usaha utama JAPFA meliputi perunggasan, budidaya perairan, dan peternakan sapi potong. Masing-masing divisi dikelola secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. Mulai dari pakan, bibit, budidaya, hingga pengolahan.
 
Sektor perunggasan masih menjadi yang utama. Tercatat, divisi perunggasan berkontribusi 87% dari total penjualan seluruh segmen usaha.
 
Putut menjelaskan, penjualan paling banyak berasal dari produk peternakan dan produk konsumen sebesar Rp13,69 triliun. Kemudian menyusul pakan ternak dengan Rp12,52 triliun, ayam umur sehari (Day Old Chicken - DOC) Rp3,23 triliun, serta budidaya perairan senilai Rp2,52 triliun.
 
Sisanya, Rp897,62 miliar berasal dari perdagangan dan lain-lain.
 
“Sampai akhir 2018, JAPFA berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp34,013 triliun, naik 14,89% dari tahun sebelumnya, sebesar Rp29,603 triliun. Sementara laba tahun berjalan 2018 senilai Rp2,253 triliun, naik 116% dari Rp1,043 triliun pada 2017,” papar Putut.
 
Sebagai penyokong terintegrasinya lini-lini usaha yang dimiliki, JAPFA mengembangkan unit usaha pendukung.
 
Seperti karung plastik, pengolahan bungkil kopra, obat-obatan hewan, vaksin, dan peralatan kandang ternak.
 
Dalam memenuhi kebutuhan vaksin, JAPFA memproduksi sendiri melalui PT Vaksindo Satwa Nusantara.
 
Untuk usaha sapi potong, PT Santosa Agrindo (Santori) membawahi usaha yang meliputi penggemukan, pembiakan sapi wagyu, dan rumah potong modern yang telah tersertifikasi ISO 22000:2005 dan sertifikasi halal.
 
Sedangkan usaha budidaya perairan atau akuakultur, dijalani oleh PT Suri Tani Pemuka (STP) dengan mengelola lima pabrik pakan ikan dan udang di daerah Purwakarta-Jabar, Gresik dan Banyuwangi di Jatim, Lampung, serta Medan.
 
 
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 301 yang terbit Juli 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain