Senin, 7 Oktober 2019

Melihat Peternakan Indonesia melalui ILDEX Indonesia 2019

Melihat Peternakan Indonesia melalui ILDEX Indonesia 2019

Foto: Try Surya Anditya
Ildex Indonesia 2019 referensi kemajuan peternakan Indonesia

Bukan hanya sebagai ajang unjuk teknologi terkini dan bermitra, tapi juga referensi kemajuan peternakan di Tanah Air.

Gelaran International Livestock, Dairy, Meat Processing, and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia kembali dilaksanakan. Mengusung “Manajemen Limbah & Produksi untuk Industri Peternak yang Berkelanjutan”, pameran bertaraf internasional ke-4 ini diselernggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten,selama 18-20 September 2019.

Pada pameran yang digagas PT Permata Kreasi Media (PKM), Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) dan VNU Exhibitions Asia Pacific Co.,Ltd ini total 12.200 partisipan hadir dari 40 negara. Angka ini meningkat 34% dari 9.100 partisipan pada 2017.

Selain menyajikan stan pameran di lahan seluas 10 ribu m2, 48 sesi seminar teknis dan non-teknis juga digelar. Widiyanto Dwi Surya, Direktur Utama PKM merinci, total 250 eksibitor berasal dari 25 negara yang meliputi perusahaan budidaya, pakan, obat hewan, peralatan dan pengolahan hasil, startup dan waste water treatment.

 

Acuan

Presiden Komisaris PKM, Tri Hardiyanto menuturkan, ILDEX Indonesia 2019 menjembatani pelaku industri peternakan lokal dan global. Bukan hanya pertumbuhan bisnis, pameran peternakan duatahunan ini juga sebagai referensi kemajuan teknologi peternakan.

Kolaborasi antara bisnis dan teknologi akan meningkatkan daya saing peternakan nasional dengan dunia.

Slogan for the locals, by the locals menjadi pembeda ILDEX kali ini. Pada pameran ini pun menyuguhkan hewan ternak hidup seperti sapi, domba, dan ayam di lokasi animal live show,” ungkap Tri.

Heiko M. Stutzinger, Managing Director VNU menambahkan, peserta bisa melihat rantai pasok dari pakan hingga daging. Banyaknya peserta dari dalam dan luar negeri untuk saling bermitra dan menawarkan peluang bisnis baru.

 

Apresiasi

Di pembukaan pameran, diadakan penghargaan Indonesia Poultry Veterinarian Award (INPOVA) yang diprakarsai Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia. Penghargaan ini sebagai apresiasi untuk dokter hewan yang berkecimpung di bidang perunggasan.

Kategori penghargaan dibagi menjadi 3, yaitu Veterinary Poultry Scientist Award: NLP Indi Dharmayanti, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner, Balitbangtan; Veterinary Poultry Business Management Award: Edy Purwoko, Presdir PT Ceva Animal Health Indonesia; dan Veterinary Poultry Technical Consultant Award:Baskoro Tri Caroko, Marketing & Sales Manager PT Sumber Unggas Indonesia.
 
Penghargaan bagi perusahaan yang ikut melantai ada kategori The Best Performance Stand, yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk., PT Romindo Primavetcom, dan PT DSM Indonesia. Untuk The Most Inspiring Stand, PT Big Duthcman, Epis, dan Texha. Kategori The Most Favorite Stand adalah PT Charoen Pokphand Indonesia, Food Tech Indonesia, Gemilang Group. Sementara, The Most Unique Stand diraih PT Farmsco Feed Indonesia.
 
Berikut penampilan stan-stan yang mengikuti gelaran ILDEX 2019.
 
 
Adisseo Asia Pacific Pte Ltd 
 
Pertama kali menampilkan stan sendiri, keinginan Adisseo untuk lebih dekat dengan pengunjung tercapai. Meiti Fianti, Country Manager Adisseo mengatakan, respons peserta yang datang cukup bagus dan antusias berdiskusi.
 
Mengakuisisi Nutriad yang memasarkan produk akuakultur, Adisseo pun berkontribusi dalam industri peternakan dan akuakultur. Kurniawan Ristono, Aquaculture Sales Manager Indonesia menjelaskan, Adisseo ingin memberi fasilitas one stop shopping buat peternak dan pembudidaya ikan. 
 
 
CV Pradipta Paramita
 
Mengusung tema Sukses Bersama Pradipta, perusahaan probiotik asal Solo, Jateng ini mengajak peternak untuk tidak khawatir atas pelarangan antibiotic growth promoter (AGP).
 
Pradipta mendampingi peternak dengan solusi Probiotik dicampur herbal. “Herbal ini berfungsi sebagai prebiotik. Ketika herbal dicampur probiotik, bikin probiotik tumbuh maksimal,” ulas R. Fransisca Mustopo, Technical Service Pradipta. 
 
 
Guangdong Nutriera Group Co. Ltd
 
Nutriera menyajikan solusi lengkap pakan akuakultur. Tidak hanya produk, Nutriera juga menghadirkan konsultasi pelanggan.
 
“Kami tidak hanya menjual produk tunggal, contohnya untuk buat pakan butuh premiks, bahan baku, dan menciptakan nilai untuk peternak dan seluruh rantai. Jadi, kami menjual semua solusi,” urai Sieny Zhang, Sales Manager.
 
 
PT BEC Feed Solutions Indonesia
 
Perusahaan asal Australia ini menawarkan premiks dan imbuhan pakan dengan motto memberikan solusi untuk pakan. Produknya untuk unggas, babi, ruminansia, hingga ikan yang bisa menyesuaikan kebutuhan peternak dan pembudidaya.
 
Menurut Brett Antonio, Managing Director BEC Group, BEC investasi di Indonesia 7 tahun lalu dengan menjual produk asam amino dan asam fosfat.
 
“Kami punya strategi pasar membantu peternak: peternak layer, peternak bebek, peternak ayam, pembudidaya ikan; dan juga untuk pabrik pakan skala kecil dan medium,” cetusnya.  
 
 
PT Buhler Indonesia
 
Perusahaan asal Swiss ini memamerkan mesin pemecah jagung (hammer mill) horizontal. Mesin ini bisa mengatur kehalusan pecahan jagung untuk kebutuhan pakan broiler atau layer.
 
Buhler menawarkan solusi untuk membuat pabrik pakan mulai dari desain hingga siap beroperasi. “Kami punya tim sales lokal, sparepart lokal, customer service lokal, teknisi lokal. Buhler komitmen untuk industri pakan di Indonesia,” ujar Efy Junarty, Marketing Officer Buhler.
 
 
PT Cheil Jedang Indonesia 
 
Memiliki produk asam amino lengkap, CJI menghadirkan specialty asam amino, seperti arginin, valin, histidin, dan isoleusin. Tiok Bagus TS, Product & Technical Manager CJI menuturkan, jenis itu bisa mengurangi crude protein sehingga nutrisi lebih banyak terserap tubuh.
 
“Di luar negeri sudah banyak dipakai. Makanya mereka lebih bisa menekan nilai nutrisi dalam pakan. CJI sudah (memperkenalkan) 2-3 tahun terakhir dan sudah mulai banyak pakai arginin.,” katanya. 
 
 
PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk.
 
JAPFA mengangkat tema Bergerak Bersama Untuk Keberlanjutan. “Keberlanjutan itu mengarah pada people, planet, dan profit,” kata Githa Alina, Corcom JAPFA.
 
Perusahaan lokal yang memiliki cabang 11 negara ini juga melakukan transformasi digital untuk efisiensi. “Dengan efisiensi, performa kita akan jauh lebih baik,” tandas Rachmat Indrajaya, External Relation Director Japfa.
 
 
PT Tienyen International
 
Perusahaan Indonesia-China ini menawarkan imbuhan pakan, vitamin, dan antibiotik buat peternak dan pembudidaya ikan. Selain ingin lebih dekat dan dikenal pelanggan, Tienyen mengenalkan enzim yang baru dirilis 5 bulan lalu.
 
“Semua produk sudah teregistrasi jadi pelanggan nggak perlu khawatir pakai produk kita,” kata Bernadina, PR Tienyen. 
 
 
PT Evonik Indonesia
 
Tidak seperti sebelumnya yang promosi produk, Evonik Indonesia merilis produk baru “Livestock Precision Farming”. “Kita menjual sistem untuk mempermudah cara cek performa dan prediksi ternak misal seminggu ke depan seperti apa, bagaimana FCR, kalau ada penyimpangan memberikan red alert.
 
Itu dari mulai GP, hatchery, feedmill, farm, sampai pengolahan. Kita menggunakan data yang ada sebagai biostatitik untuk prediksi. Analisanya ya si pemilik,” ungkap Astri Dewi Utari, Business Manager-Central Indonesia PT Evonik Indonesia. Calon pelanggannya adalah integrator.  
 
 
ABRA Brasil
 
ABRA mewakili Asosiasi Renderer Brasil (pengolah lemak sapi) yang hendak menawarkan bahan baku pakan, seperti lemak hewan, tepung daging dan tulang, tepung bulu ayam. 
 
Menurut Decio Coutinho, Direktur Eksekutif ABRA, “Ada dua tujuan ikut pameran, yaitu promosi produk dari Brasil, kedua: ABRA agensi untuk promosi ekspor Brasil bekerja sama dengan pemerintah. Kami telah bertemu dengan Kementan RI untuk mendukung ekspor Brasil ke Indonesia.”
 
Saat ini pihaknya dalam taraf meyakinkan pemerintah RI terkait sanitasi dan higienitas produk.
 
 
Sam Woo Korea
 
Perusahaan Korea Selatan ini mempromosikan peralatan pmakan, minum, juga ventilasi ek public Indonesia. “Ini kali pertama kami ke Ildex dan kami belum punya distributor.
 
Karena itu kami sedang mencari agen di sini. Perusahaan kami berpengalaman 25 tahun sehingga kami cukup kompetitif dibandingkan produk dari Eropa yang mahal. Bahkan, kami sudah mengekspro produk kami ke Amerika.
 
Calon pelanggan kami tertarik dengan harga produk-produk kami,” ujar Annie An, Overseas Sales Division Manager.
 
Try Surya A., Windi L. Peni SP 
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain