Sabtu, 12 Agustus 2023

PERTANIAN : Sudah Tahu Faktor yang Mempengaruhi Mutu Benih?

PERTANIAN : Sudah Tahu Faktor yang Mempengaruhi Mutu Benih?

Foto: Windi Listianingsih
Benih padi yang memiliki berat jenis lebih tinggi menghasilkan kecepatan tumbuh lebih cepat daripada benih dengan berat jenis rendah

Benih berkualitas membuat usaha tani menjadi lebih efisien dan efektif.
 
Benih bermutu dengan pertumbuhan yang baik menjadi prasyarat penting untuk mendukung keberhasilan pengadaan benih berkualitas. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mutu benih di antaranya adalah faktor genetik, lingkungan tumbuh, pemanenan, proses pengolahan benih, periode konservasi, periode simpan, dan saat distribusi. Dengan memahami faktor tersebut diharapkan dapat mempertahankan mutu benih secara optimal ketika masak fisiologis.
 
 
Mutu Benih
 
Mutu benih merupakan tolok ukur faktor yang mempengaruhi benih saat proses pembentukan benih sebelumnya. Kualitas benih dapat membuat usaha tani menjadi lebih efisien dan efektif. Menanam benih yang memiliki vigor tinggi merupakan faktor awal dalam keberhasilan pertanaman dilapangan. Pada umumnya petani atau pekebun memilih benih atas dasar penampilan fisiknya, seperti berdasarkan ukuran, berat, dan warna kulit benih.
 
Vaughan dan Delouche (1986) dalam Physical Properties of Seeds Associated with Viability in Small-seeded Legumes menyatakan, berat jenis dan berat benih berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh benih. Benih padi yang memiliki berat jenis lebih tinggi menghasilkan viabilitas dan kecepatan tumbuh benih yang lebih cepat daripada benih yang memiliki berat jenis lebih rendah.
 
Mutu benih dibagi dalam beberapa jenis, yaitu mutu genetik, fisiologis, dan fisik. Mutu fisiologis ditentukan secara alamiah dan proses kemunduran didalam benih. Kemunduran benih merupakan proses yang terjadi terkait waktu. Kemunduran yang terjadi tidak dapat dipulihkan kembali dan laju kemunduran benih bervariasi berdasarkan kelompok benih dari jenis yang sama dan di antara individu benih dalam kelompok yang sama.
 
Hal yang mempengaruhi mutu benih di antaranya faktor genetik, diawali dengan penyerbukan yang terjadi saat proses pembentukan benih. Sifat-sifat yang diturunkan dari karakter pohon induk mempengaruhi mutu benih yang dihasilkan. Beberapa varietas tanaman polong-polongan lebih peka terhadap kerusakan mekanis kulit benih yang dimiliki.
 
Kemudian, kondisi dilapang saat benih ditanam, seperti kondisi yang mempengaruhi tercampurnya benih dengan benih varietas lain, tercampur dengan benih lain, tercampur dengan material lain yang terbawa kedalam kelompok benih yang dipanen. Lalu, faktor lingkungan tempat tumbuh, seperti kesuburan tanah, nutrisi yang diberikan, ketersediaan air, drainase, dan suhu lingkungan.
 
Berdasarkan Copeland (1996) dalam Seed Science and Technology, faktor lingkungan yang baik akan memengaruhi mutu benih yang baik secara nyata. Faktor lingkungan tersebut di antaranya kesuburan tanah, keseragaman, drainase, pemupukan. Tanah yang tidak seragam menyebabkan pertumbuhan yang tidak seragam pula. Berarti, kemasakan benih menjadi tidak seragam. Suhu dan ketersediaan air mempengaruhi ukuran, daya viabilitas, dan vigor benih.
 
Ketersediaan air secara tidak langsung mempengaruhi vigor yang berpengaruh terhadap komposisi kimia benih. Kadar nitrogen benih biji-bijian umumnya menurun jika air yang diberikan saat pertumbuhan vegetatif meningkat.
 
Kandungan fosfor yang cukup akan memengaruhi viabilitas dan vigor benih. Benih yang mengandung karbohidrat tinggi punya daya simpan yang lebih baik daripada yang berkadar protein atau lemak tinggi. Hal ini disebabkan proses degradasi kandungan kimia benih sebagai cadangan makanan bagi benih itu sendiri.
 
Penentuan kematangan benih untuk dipanen dari pohon induk dengan melihat kemasakan benih secara fisiologis. Hal ini terjadi saat benih mencapai berat kering maksimum. Setelah masak fisiologis maka secara alami benih akan mengalami penurunan.
 
Karena itu, perlu penanganan yang baik sehingga benih masih dapat dipertahankan mutunya sampai ditanam kembali. Penentuan waktu panen merupakan hal yang sangat krusial karena saat inilah benih terpisah secara struktural dengan pohon induknya.
 
Yang menjadi perhatian saat pemanenan adalah metode panen, waktu panen, kadar air benih, dan sarana-prasarana panen. Penanganan panen yang tepat dapat mempertahankan mutu benih sampai saat ditanam kembali.
 
 
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 350 terbit Agustus 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain