Selasa, 4 Januari 2022

Kenalkan Alat Angkut TBS Paling Ciamik

Kenalkan Alat Angkut TBS Paling Ciamik

Foto: Sabrina Yuniawati
Tim mekanik PT Satrindo Mitra Utama, siap membantu kebutuhan konsumen

Pilih transporter tepat yang siap menerjang berbagai kondisi lahan.
 
 
Mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit bukan perkara mudah. Pasalnya,kondisi infrastruktur lahan kebun sawit tidak selalu berada di tanah datar. Ada lahan berbukit, bergelombang,dan lainnya. Di lahan seperti itu tentu menggunakan kendaraan biasa tidak bisa dipakai. Bahkan di beberapa wilayah,setelah panen,TBS diangkut secara manual dengan menggunakan angkong, sepeda motor, atau dipikul.
 
Pemilihan transporter yang tepat sangat dibutuhkan di lahan bermedan sulit. Penggunaan transportermenjadikan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Adakah alat pengangkut atau transporter paling ciamik diIndonesia? 
 
 
Jenis Alat Angkut TBS
 
Transporter sangat dibutuhkan di lapangankarena setelah proses panen,TBS harus dikirim ke Tempat PengumpulanSementara (TPS). Selanjutnya dari TPS, TBS diangkut kembali menggunakan alat angkut untuk sampai ke truk atau pabrik. TBS tidak lagi dibiarkan di pinggir jalanberhari-hari, takterangkut karena tidak ada alatangkut.Jika demikian, risikonya buah menjadi busuk.
 
Menurut Z. Rendra Nasution, Sales Division Head PT Satrindo Mitra Utama, penggunaan transportermenjadikan pekerjaan lebih cepat dan terarah. “Kondisi sekarang tenaga kerja manusia cukup sulit karena biaya tenaga kerja mahal. Serta, yang pasti penggunaan mekanisasi lebih unggul, cepat dibandingkan sistemmanual,” jelasnya saat ditemui di kantor PT Satrindo Mitra UtamadiBekasi, Jawa Barat(24/12). 
 
Pria lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara ini menjelaskan, Satrindo memberikan dua jenis transporter yang dibutuhkan oleh usaha tani di lapangan. Pertama tipe Crawler mini dumper dan Mechron. Dua tipe tersebut memiliki keunggulan dan fungsi masing-masing. Tipe Mechron dengan roda 4, digunakan untuk lahan mineral. Sedangkan, Crawler mini dumper memiliki roda berbahan karet,bukan besi.Tipe ini digunakan untuk lahan gambut, lahan bergelombang, dan lahan mineral yang kondisi lahannya jika terkena hujan menjadi becek.
 
Rendramelanjutkan, kondisi lahan setiap daerah berbeda-beda. Ia mencontohkan, daerah Kalimantan tekstur tanahnya bergelombang. Sehingga,membutuhkan alat yang sesuai kondisi lahan daerah tersebut agar pekerjaan lebih efisien. “Lahan gambut juga demikian. Saat menggunakan roda biasa cenderung tenggelam. Penggunaan model Crawler di lahan gambut tidak akan tenggelam. Model Crawler lebih bagus tetapipemanfaatan di lahan mineral kurang maksimal karena kecepatannyahanya 3-5km/jam. Crawler dapat digunakan pada jalur pengepulan TBS lalu ke penampungan sementara atau langsung ke truk,” urainya.
 
Dr. Ir. Desrial,M.Eng, dosen Departemen Teknis Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University menjelaskan, transporterpenggunaroda biasa tidak bisa dipakai untuk lahan yang sulit atau topografi berbukit, bergelombangdan gambut. Sehingga, IPB mengeluarkan tipe transporterFastrex CT01dan Fastrex CT02.Sedangkan untuk lahan mineral dan gambut, dapat mengunakan TBS Fastrex AT 6x6.
 
“Di lahan sawitmempunyai masalah tentang transportasi buah dengan daerah yang daya dukungnya rendah. Kebutuhan dan masalah di kebun sawit terutama memiliki topografi berbukit dan lahan gambut,membutuhkan alat pengangkuttransporteryang sesuai kondisi lahan. Sehingga,terciptalah transporteryang dibutuhkan dengan tipe trek (crawler),” terangnya.  
 
Lain halnya dengan perusahaan traktor terkemuka di Indonesia, Quick. Menurut Sudadyo,Wakil Direktur CV Karya Hidup Sentosa, Quick mengeluarkan transportermodel mobil dengan 4 roda. Tipenya terdiri dari tiga, yaitu tipe QT14M, QT14E, dan QT16E. Ketiga tipe tersebut digunakan untuk angkut sawit dari bawah pohon (pasar pikul) untuk dibawa ke collection road (jalan produksi) atau ke TPS.“Lahan dianjurkan maksimal kemiringan 20⁰ dan mempunyai struktur mineral keras. Tiga tipe ini bisa juga digunakan lahan gambut tapi perlu penambahan roda belakang berupa roda karet atau roda besi,” ungkapnya.
 
 
 
Spesifikasi Transporter
 
Desrial menjelaskan lebih rinci, Fastrex CT02 mampu menanjak di tanah dengan kemiringan hingga 55⁰. Kendaraan dengan lebar sekitar 1 m dan panjang 3 m memiliki roda trek yang didepannya berupa bak untuk menampung TBS, kekuatan mesin penggerak 10 HP, gear box (persneling) dengan tiga kecepatan maju dan satu mundur. Kapasitas Fastrex CT02  dapat menampung  500-700 kgTBS. Dilengkapi kopling utama dan sistem tongkat kemudi layaknya mengemudikan buldozer, tipe ini mudah dikendalikan dan stabil.
 
“Kelebihan lainnya dengan menerapkan kopling belok tipe tongkat yang dilengkapi rem di kaki sehingga mudah dan nyaman dalam pengoperasiannya. Fastrex CT02 secara komersial diluncurkan pada 2015,sudah beroperasi di 15 perkebunan sawit di Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan,Fastrex CT01 perbedaannya dengan Fastrex CT02 hanya di tenaga penggerak 6,5 HP dengan kapasitas lebih kecil 350 kg,” terangnya.
 
Rendra menyampaikan, keunggulan Crawler mini dumper dilihat dari kapasitasnya cukup besar,dapat menampung TBS kurang-lebih 900 kg –1ton.Tipe ini dikelasnya termasuk memiliki tenagacukup besar,13 HP, dapat dumping(menjatuhkan TBS) maksimal 60⁰ dandaya angkat bak sekitar 1,960 cm.
 
Sedangkan, tipe Mechron lebarnya1,3 m dan panjang 1,9 mdenganukuranlebih kecil dari mobil pikap pada umumnya. Mechron sangat lincah bermanuver di area perkebunan sawit.Kegunaan utama Mechron adalah mengangkut TBS di dalam area perkebunan. Kendaraan ini berkeliling di pasar pikul untuk memungut dan mengangkut TBS di pinggir jalan untuk dibawa ke TPS. Dari TPS diangkut lagi dengan transporter Crawler mini dumper menuju truk atau pabrik.
 
Kapasitas angkut bak Mechron berkisar 500-600kg. Bongkar muat tidak perlu secara manual karena dapat dumping dengan kemiringan 45⁰.“Sedangkan,masa umur pakai setiap alat mesin pertanian (alsintan) tergantung pada sistem perawatannya. Biasanya 3-5 tahun untuk masa umur alsintan tetapi tergantung perawatan, penggantian oli, filter, air radiator,dan perawatan rutin lainnya, serta kedua mesin tersebut mengunakan bahan bakar diesel,” terangnya.   
 
Sudadyo menjelaskan, Quick QT14M dan QT14E melakukan dumping secara manual. Kapasitas kedua trasporter ini dapat menampung 600 kg TBS. QT14M mengunakan starter manual (engkol) sedangkan QT14E starter elektrik dan manual dengan operator 1 orang. QT16E sebenarnya sama dengan QT14 hanya saja dilengkapi daya angkat dan dumping sehingga dapat menuang TBS secara otomatis ke bak dengan ketinggian bak maksimal 2 m.QT16Edapat menampung TBS maksimal 750 kg.
 
“Ketiga tipe tersebut mengunakan bahan bakar solar. Produk Quick sangat terjangkau dibandingkan merek lain. Layanan suku cadang sangat cepat dan terjamin karena didukung oleh produksi dalam negeri dan cabang purnajual di seluruh Indonesia. Quick dapat dipesan melalui toko online resmi maupun marketplace,” jelasnya.
    
 
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain