Sabtu, 12 Agustus 2023

Indo Livestock 2023 Expo & Forum, Integrasikan Pertanian

Indo Livestock 2023 Expo & Forum, Integrasikan Pertanian

Foto: Arief Mustofa
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi (tengah) bersama para penerima Indo Livestock Award 2023, Prof. Muladno dan Dr. Desianto Utomo (YAPPI)

Pameran international yang digelar ke-16 kali ini benar-benar menampilkan teknologi dan inovasi terkini dalam industri pertanian secara terintegrasi. Mulai dari peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, pertanian,hingga akuakultur.
 
Indo Livestok 2023 Expo & Forum berlangsung di Grand City Convex, Surabaya, 26-28 Juli 2023. Pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet,dan Indo Fisheries 2023 Expo & Forumdi lokasi yang sama.
 
Kegiatan ini memberikan kesempatan besar bagi para pemangku kepentingan untuk memperbarui wawasan mereka tentang teknologi dan inovasi terkini di bidang industri terkait serta inovasi digitalisasi.
 
Menurut Agung Wicaksono, Project Director PT Napindo Media Ashatama, Indo Livestock kali ini diikuti lebih dari 300 peserta berasal dari 23 negara termasuk di dalamnya 7 paviliun negara, yaitu Indonesia, Australia, China, Eropa, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand. Selain para pelaku bisnis, tampil pula fakultas peternakan dari beberapa universitas.
 
 
Dua Program Baru
 
Sementara itu Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam sambutan pembukaan acara mengatakan, sinergi, kolaborasi, partisipasi, dan kontribusi semua pihak terkait sangatlah penting untuk mencapai tujuan bersama.
 
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi berbagai komoditas pertanian dan menyiapkan pasokan pangan Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui percepatan tanam, pengembangan pupuk organik, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung dan parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi, introduksi varietas lahan kering, diversifikasi pangan lokal, penyiapan sumber pakan hewan ternak, penguatan pelayanan kesehatan hewan dan pengembangan komoditas peternakan melalui closed loop,” ungkapnya.
 
Indo Livestock 2023 Expo & Forum memberikan informasi dan solusi bagi para pemangku kepentingan peternakan seperti industri, asosiasi, professional, akademisi dan pemerintah dengan teknologi, inovasi dan wawasan terkini industri terkait. Juga untuk membantu industri local meningakatkan produktivitasnya dan mampu bersaing serta mampu memenuhi kebutuhan baik dalam maupun luar negeri.
 
Tahun ini, Indo Livestock 2023 mengangkat tema “Integrasi Sektor Pertanian Berkelanjutan: Mendorong Sinergi dalam Peternakan, Agrikultur, Kesehatan Hewan, Perikanan, dan Akuakultur”. Selain menyambangi stan pameran, peserta dan pengunjung juga mendapatkan informasi dari pakar industri mengenai isu-isu terkini yangbermanfaatdalammengembangkan bisnismereka melalui berbagai seminar teknis dan presentasi produk.
 
Dalam perhelatan tersebut, ada dua program baru, yakni Forkompedia dan Aksi Giat Gizi Seimbang. Forkompedia merupakan forum komunikasi yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, asosiasi hingga pelaku bisnis untuk mendiskusikan tema-tema relevan dengan kondisi terkinimencakup Agropedia,  Aquaculturepedia,dan Livestockpedia.
 
Sementara Aksi Gizi diwujudkan dalam bentuk sosialisasi konsumsi SDTI (Susu Daging Telur Ikan) sebagai salah satu upaya mencegah stunting.Hingga penutupan, lebih dari 10 ribu orang meramaikan pameran yang digelar sejak 2002 tersebut.
 
 
Innovation Award 2023
 
Seperti edisi-edisi sebelumnya, PT Napindo Media Ashatama bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Peternakan Indonesia (YAPPI) yang didukung Kementerian Pertanian dan Kementerian Hukum dan HAM menghadirkan Indonesian Livestock Industry Award 2023. Apresiasi tersebut diberikan kepada para inovator di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk menunjukkan karya ciptanya kepada publik.
 
Desianto Budi Utomo,Ketua Umum YAPPI mengutarakan, kegiatan ini bertujuan untuk menangkis ancaman gempuran importasi produk-produk peternakan, terutama komoditi unggas yang harus ditingkatkan daya saingnya melalui efisiensi di segala lini. Baik dari hulu ke hilir, termasuk dengan cara inovasi dan adopsi teknologi.
 
Para penerima award tersebut adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meraih penghargaan atas inovasi Galur Ayam KUB-1. BRIN mewakili lembaga riset, Balai Penelitian Ternak dan Pusat Riset Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan.Berikutnya Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, meraih penghargaan atas inovasi Formulasi Pakan Ayam Pedaging dengan Menggunakan Aditif Pakan Daun Tahongai (Kleinhovia hospita).
 
Sedangkan PT Medion Farma Jaya mewakili perusahaan meraih penghargaan atas inovasi Potensi Ekstrak Curcuma dan Moringa citrifolia (Fasrro) untuk Meningkatkan Performa Ayam dan Meningkatkan Kualitas Daging.
 
 
 
 
Arif Mustofa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain