Kamis, 12 Oktober 2023

Tak Cukup “Smart” dalam Berproduksi

Produsen pangan dunia, baik yang berbahan baku tanaman maupun hewan, menghadapi tantangan kian berat dari hari ke hari. Terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhanpopulasi dunia yang terus bertambah. Pada 15 November 2022, populasi penduduk dunia, menurut data PBB, mencapai 8 miliar jiwa. Dan selanjutnya,populasi diperkirakan mencapai 9 miliar jiwa pada 2037. Mereka semua itu membutuhkan pangan.
 
Karena itu, para ilmuwan dan praktisi bisnis terus mengembangkan teknologi dan inovasi untuk melipatgandakan produksi pangan di seluruh dunia. Perkembangan internet dan teknologi digital yang pesat turut merambah sektor pertanian, termasuk peternakan. Smart Farming, demikian sebutan konsep pertanian yang mengaplikasikan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan dalam produksi tanaman.
 
Dalam praktiknya, smart farming alias pertanian pintar memanfaatkan aplikasi (platform) yang terhubung dengan peranti teknologi seperti ponsel, tablet, dan komputer dalam pengumpulan informasi penting atau data. Informasi ini berasal dari perangkat sensor yang dipasang di sekitar tanaman, misalnya status hara tanah, suhu, pH tanah, dan kelembapan tanah. Konsep yang sama juga ada dalam produksi ternak, tentu dengan parameter lingkungan sedikit berbeda, misalnya suhu, kelembapan kandang, kadar amoniak, dan CO2.
 
Pada aplikasi budidaya ayam broiler misalnya, data yang dikumpulkan tak cuma parameter lingkungan tetapi juga jadwal masuk anak ayam, pemberian pakan, konversi pakan, bobot badan, jumlah kematian,dan sebagainya.
 
Data yang dimasukkan secara harian ke aplikasi sejak anak ayam masuk kandang hingga panen kemudian diolah oleh perangkat lunak dalam sistem. Hasilnya sudah sesuai target atau belum.
 
Acuannya adalah standar strain ayam dari prinsipal. Bila belum, operator akan melakukan perbaikan atau penyesuaian. Dengan demikian sistem smart farming dapat membantu sang operator mengambil keputusan.
 
Dalam urusan kualitas produk, pengembangan sarana terkait juga cukup baik. Sebagai contoh, salah satu parameter kualitas telur adalah kadar warna kuning telur. Sensor akan memindai warna kuning telur yang ditempelkan di permukaannyayang terkoneksi dengan aplikasi di ponsel.
 
Sensor akan memindai warna telur sehingga pada aplikasi terbaca angka1-16. Makin besar angka, warna kuning makin pekat yang berarti kandungan karoten makin tinggi. Bila kuning telur masih belum mencapai target yang ditetapkan, operator bisa menambahkan jumlah karoten dalam ransum pakan.
 
Pun dalam produksi ikan salmon di luar negeri. Warna oranye menjadi salah satu indikator kualitas yang bisa dicapai dengan utak-atik pakannya.
 
Performa teknis tanaman, ternak, atau ikan yang baik tentu tidak cukup. Baik dan harus menguntungkan bagi pelaku usahanya. Untuk mengetahui harga pokok produksi (HPP) sebagai basis menentukan harga jual, acapkali menyulitkan pada skala pengusahaan menengah hingga besar. Karena itu, dibutuhkan sistem yang disebut Enterprise Resource Planning (ERP).
 
Sistem ERP adalah sebuah proses pengumpulan dan pengorganisiran data bisnis menggunakan perangkat lunak yang terintegrasi. Perangkat ini mampu melakukan otomatisasi segala proses bisnis berdasarkan data acuan tertentu.
 
Dengan demikian, pelaku usaha mampu mengelola rantai pasok inventaris, akuntansi, dan berbagai aktivitas lainnya termasuk menentukan besarnya HPP. Mereka tidak pusing lagi mencari data yang dibutuhkan dengan beberapa klik di gawai atau komputer. Mereka juga bisa melihat kondisi usaha secara harian atau real-time (seketika), apakah hari itu untung atau buntung dengan acuan angka HPP yang sudah di tangan.
 
Sayangnya, terkadang pasar acapkali tidak ramah terhadap produsen yang masih tergantung pada tengkulak. Untuk itu,kemitraan tertutup dengan para penyedia sarana produksi hingga penyerap produk akhir bisa menjadi solusi. Paling tidak, dengan menerapkan smart farming mereka dapat berproduksi secara efisien sehingga lebih berdaya saing.
 
 
 
 
Peni Sari Palupi

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain