Selasa, 12 September 2023

Supaya si Bongkok Tumbuh Optimal

Supaya si Bongkok Tumbuh Optimal

Foto: KKP
Ada kaidah-kaidah yang harus diperhatikan agar bisa panen maksimal

Kebersihan kolam, ketersediaan air tandon yang cukup, dan penggunaan bakteri yang beragam harus terpenuhi dengan baik.
 
Meski kondisinya menguntungkan bagi udang, budidaya di musim kemarau tidak bisa sembarangan. Ada kaidah-kaidah yang harus diperhatikan agar bisa panen maksimal. Apa saja anjuran budidaya si bongkok di saat menghadapi El Nino?
 
 
Aplikasi Probiotik
 
Soleman Lullulangi, Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Kab. Kaur-Seluma, Provinsi Bengkulu menyatakan, permasalahan yang dihadapi petambak udang pada budidaya musim kemarau berbeda dengan musim hujan. Di musim kemarau petambak kesulitan menurunkan kecerahan air kolam.
 
Meskipun begitu, menurut Soleman, petambak tidak usah memaksakan kecerahan air harus 40-60 cm saat tebar benur. Dengan tingkat kecerahan 80-90 cm juga tidak apa-apa. Hal ini dilakukan guna menghindari fluktuasi atau berubahnya warna air saat udang masih kecil sehingga menimbulkan stres. Namun, petambak bisa menggunakan pewarna air jika tingkat kecerahan masih tembus dasar di atas 100 cm.
 
Lalu, perbedaan lainnya adalah dalam hal manajemen pakan dan kepadatan tebar benur. Menurut Soleman, asupan pakan sedari awal sudah dicampur probiotik yang mengandung bakteri lactobacillusdan bacilllus. Kolam juga diberikan probiotik yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan guna memperbanyak jenis-jenis bakteri baik di kolam budidaya.
 
Pertimbangannya selain pertambahan bobot harian (ADG) danpenyakit, juga harga jual udang yang rendah. Dengan kepadatan 100 ekor/m2, ADG hingga DOC 60 bisa mencapai 0,18-0,20 dan berat rataan (average body weight, ABW) udang per ekor 10 gdi DOC 60. Saat itu sudah bisa dilakukan panen parsial sebanyak 30%-35%. Sisanya ditargetkan mencapai ABW 35 gpada DOC 110 dengan ADG 0,5.
 
Soleman menilai, naiknya salinitas air laut di musim kemarau tidak berpengaruh bagi udang vaname karena bersifat eurihaline sehingga dapat menyesuaikan hidupnya pada rentang salinitas lebar. Yang penting, perubahan salinitas itu tidak mendadak.
 
“Justru yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kolam, ketersediaan air tandon yang cukup, dan penggunaan bakteri yang beragam. Ketika ketiga komponen ini tercukupi maka dipastikan udang bisa tumbuh sehat dan ADG-nya sesuai target. Penggunaan mineral dan obat-obatan juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, tambak harus memiliki laboratorium,” paparnya.
 
 
 
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 351 terbit September 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain